Bulan diketahui dibombardir asteroid atau komet kala satelit Bumi itu masih berusia muda.
VIVAnews - Kata-kata rayuan 'wajahmu cantik seperti Bulan' sudah lama tidak mempan. Semua orang tahu, Bulan tak sehalus dan cemerlang kelihatannya.
Kini, studi terbaru Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) -- berdasarkan pengamatan satelit Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) -- menguak wajah Bulan yang sesungguhnya. Lebih bopeng!
Bulan diketahui dibombardir asteroid atau komet kala satelit Bumi itu masih berusia muda. Peta topografi Bulan terbaru yang dikeluarkan NASA menunjukkan, permukaan Bulan lebih kompleks dan parah dari yang diperkirakan sebelumnya.
Hasil pengamatan satelit Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) ini muncul dalam tiga makalah yang dimuat dalam jurnal, Science edisi 17 September 2010.
Ilmuwan untuk kali pertamanya membuat katalog kawah besar di Bulan. Para ilmuwan juga telah membuat studi detail soal mineral Bulan, serta mengidentifikasikan area dengan komposisi kaya silika yang tak biasa.
"Untuk kali pertamanya, kita benar-benar mendeteksi seberapa kompleks permukaan Bulan," kata ilmuwan Jet Propulsion Laboratory NASA, Benjamin T. Greenhagen, seperti dimuat Space.com. "Ada sedikit pergeseran paradigma," tambah dia.
Berdasarkan data satelit, para ilmuwan memetakan kawah Bulan -- termasuk 5.185 kawah besar yang berdiameter 20 kilometer, bahkan lebih lebar.
Data ini adalah jendela ke masa lalu Bulan -- mengungkapkan bagian mana dari bulan yang paling bopeng, mana permukaan bulan yang lebih tua, dan area mana yang telah ditutupi material baru sebagai hasil proses vulkanik. Para ilmuwan menemukan, area Bulan yang berusia lebih tua, salah satunya, dekat dengan sisi selatan.
Salah satu fitur kawah adalah South Pole-Aitken, yang diduga merupakan cekungan paling tua di Bulan. Itu bisa adalah petunjuk unik tentang sejarah bulan, dan cerita tentang awal tata surya pada umumnya.
"Temuan itu memberitahu kita tentang saat-saat tata surya kita masih bayi," kata pemimpin studi, James W. Head III yang juga seorang ahli geologi planet di Brown University.
"Jelas kita dapat mencari tahu dan belajar lebih banyak dengan misi di masa depan, menggunakan robot atau sebaliknya Ada begitu banyak yang harus dilakukan.."
Seperti dimuat situs Telegraph, bukti yang ditemukan di Bulan mendukung anggapan bahwa Bulan dan Bumi secara terus menerus dibombardir asteroid besar sekitar 3,9 miliar juga tahun lalu. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar